Senin, 23 Mei 2016

Wedding Gown : Wedding Boutique

Love at the first sight! Begitulah kira-kira yang bisa mngungkapkan perasaan saya hari itu. Selama ini sudah mondar-mandir ke banyak bridal dan designer, tapi belum ada satupun yang sreg di hati (bahasa kasarnya : ngga ada yang pas di body. hahaha). Nah setelah browsing-browsing di IG, saya coba email untuk nanya pricellistnya. Dan harganya sangat terjangkau menurut saya. Beberapa hari kemudian, meluncurlah saya kesana. Waktu itu kondisinya sudah hampir tutup, jadi ngga bisa terlalu banyak lihat dan karena body eke segede paus begini, jadi ngga berani untuk nyobain. Waktu itu sempet lihat beberapa koleksinya, dan setelah menyampaikan ke marketingnya tentang model gaun yang saya mau, saya ditunjukin salah satu gaun yang simple dan cantik. Setelah ngelihat gaun itu, rasanya kayak ada ikatan diantara kita (cie..). Tapi berhubung kondisinya udah mau tutup dan designernya ngga ada di tempat, jadilah aku cuma ninggalin data dan minta dibikinin appointment untuk ketemuan sama designernya langsung buat konsultasi. Walaupun hari itu ngga langsung deal, saya yakin bahwa kalau memang gaun itu untuk saya, pasti waktu balik lagi gaun itu masih ada dan akan cocok untuk saya.

Singkat cerita, sampailah pada hari dimana marketingnya telepon untuk ketemuan sama designernya. Sampai disana, saya disuruh milih-milih model yang saya mau, dan kebetulan hampir semua koleksi yang ada waktu terakhir saya datang udah diganti sama yang baru, berhubung sudah selang beberapa minggu dan pastinya ada yang diambil juga sama pengantin lain, dan pastinya marketingnya juga ngga akan inget detail gaunnya karena kan bukan saya doang yang kesana. Sempet bingung nyari dan desperate, karena itu model gaun yang saya mau, mendadak nemu lah si gaun itu diantara selipan-selipan gaun yang lain. Senengnya bukan main, Oke, akhirnya dibawalah ke fitting room. Disana disuruh cobain bajunya, dan sempet deg-degan juga, karena saya tau the biggest problem of my body is my hips. Itu bokong lebarnya kayak samudera pasifik. Jadi kalau cobain gaun, biasanya ngga bisa lolos melewati bokong maut itu. Hahaha.

Mau tau apa yang terjadi? MUAT saudara-saudara. Rasanya tuh kayak speechless dan pengen nangis, karena sejauh ini hampir semua gaun yang mau saya coba ngga ada yang pas. Begitu liat sendiri kalau gaunnya pas, rasanya jadi kayak mau mewek gitu. Walaupun bagian punggungnya masih belum pas, ngga apa-apa, yang penting saya tau cuttingan bawahnya pas. Dan actually it looks good to me loh, tanpa diapa-apain juga. Nah akhirnya ketemuanlah sama designernya, namanya Ko Reza. Ko Reza itu baik banget dan bisa banget kasih advice. Dia sangat paham sekali apa yang menjadi kekurangan dan apa kelebihan yang bisa ditonjolkan dari bride itu sendiri. Kalau saya, PR-nya adalah gimana cara membentuk body yang kayak paus biru ini jadi enak dilihat, termasuk cara umpetin samcan-samcan yang menggantung dimana-mana.

Setelah ngobrol dan dikasih quotation sama Ko Reza, akhirnya saya langsung say yes to the dress dan deal hari itu juga tanpa pikir panjang, karena memang saya udah ngerasa kalau this is the dress. Harganya juga ngga mahal, sangat-sangat affordable buat saya, karena saya dibikinin gaun baru sesuai badan saya dengan harga yang sama dan model yang sama persis. Sebenernya saya dapet bonus prewedd gown & bridesmaids gown juga sebanyak 4pcs. Tapi berhubung bridesmaids udah bikin baju sendiri dan prewed gown-nya ngga mungkin ada yang muat buat saya, akhirnya dialocate untuk penerima angpao aja.

Saya deal di Oktober 2015, dan fitting pertama di bulan Januari. Begitu fitting, apa yang terjadi? Yang terjadi adalah gaunnya sama persis dan sizenya bener-bener size saya. Unbelievable. Walaupun saat itu masih agak ngga muat karena saya gendutan (Yes, pulang dari Bangkok dan naik 5 kilo), tapi tetep bisa enak dilihat sambil nyari-nyari apa yang cocok untuk saya. Setelah beberapa kali fitting diselingi drama punggung masih kurang muat dan beberapa bulan menanti, tibalah saya pada fitting yang cukup bikin deg-degan tanggal 22 Mei kemarin. Dan apa yang terjadi? Dressnya muat tanpa drama dan hampir perfect di body saya. Untuk next fitting tanggal 5, dan itulah fitting yang paling menentukan. Pokoknya body beta kudu tipisan lagi, biar terhibdar dari drama yang tak diinginkan.

Sejauh ini, saya sangat-sangat puas dengan Wedding Boutique, baik dari Ko Reza yang selalu turun tangan untuk melihat dan mengoreksi apa-apa saja yang perlu dirombak dari wedding gownnya sampai staff-staffnya yang sangat amat membantu saya untuk makein dress-nya. I really appreciate them all karena mereka harus ngeliat body saya yang penuh lemak ini :D Semua staff disana sangat ramah, very helpful, dan bisa jadi penyemangat saya. Especially Mbak Ira yang udah jadi personal assistant saya, yang ngga bosen-bosennya ingetin untuk fitting. Pokoknya kalau udah masuk Wedding Boutique, bisa bikin lupa sama ukuran body sendiri. Hahaha.

Berhubung hari-H udah tinggal sebulan lagi dan fitting hanya tinggal sekali atau 2 kali lagi, maka untuk review tentang Wedding Gown akan dirangkum setelah hari-H, termasuk penampakan wedding gown-nya. Yayy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar